penulis seblum berpendapat telah melakukan survei dan penelitian meskipun tidak seformal seperti lembaga survei yang ternama di indonesia.
Dari 25 para PSK yang telah di temui dan di ungakap hatinya ternyata berbagi macam faktor dan penyebabnya, diantaranya :
1. Faktor Ekonomi
alasan ekonomi menjadikan alasan yang paling dominan sehingga menyebabkan mereka rela melakuan jual tubuhnya demi puluhan ribu rupiah. sebut saja Dinda (nama smaran) janda beranak 2 (dua /SD kelas 6 dan play group) menjadi PSK sejak 2 tahun yang lalu, " tak rewangi koyo ngene mas ben anak ku biso mangan, wis ra ono sing didol garek awaku thok" uangkap dia ketika berbincang-bincang dengan penulis.
2. Fakor Kecewa / frustasi
suami yang tidak bertanggung jawab sampai menceraikan/meninggalkan istri tanpa kabar hingga bertahun-tahun mendorong perempuan yang kurang beruntung terpaksa menerima penghibur dari para lelaki petualang seks, dan juga sekaligus pekerjaan sampingan.
3. Faktor Kesenangan/have fund / gaya hidup
untuk penjaja ini yang saya temui rata-rata usianya masih muda dan remaja, dari 3 responden yang saya temukan ternyata masih duduk di bangku SMU dan yang satunya tidak sekolah tapi seusia SMU, untuk yang faktor ini tidak semua hidung belang tidak bisa masuk karena para PSK masih milih-milih tamu yang di datang, umumnya yang masih muda/ganteng atau yang berdompet tebal.
dari data yang saya dapatkan sunbgguh memprihatinkan sekali, praktek oprasi pun tidak hanya malam hari dan ironisnya tempat mangkalnya di perkampungan berbaur dengan penduduk, dengan berbagai macam kedok untuk mengelabuhi masyarakat, sampai saat ini masih tidak semua masyarakat bisa mengakses praktek terselubung tersebut.
Bagaimana Solusinya........?
berbagai macam solusi untuk menaggulangi pekat tersebut ternyata gagal, dinas sosial pun tidak bisa berbuat apa-apa, hanya sebatas memburu kemudian di data dan di nasehati setelah itu dilepas lagi tanpa dibekali apa-apa dan esok nya sudah ada di pangkalan lagi.
masalah ini klasik sejak jaman Rasulullah pun sudah ada dan pringatanya dalam agama juga tegas akan tetapi agama ternyata tidak mampu menaggulangi dan memberikan solusinya.....!
dari masalah ini penulis mencoba memberiakan pendapat unuk solusi maslah ini mengingat agama dan memberikan pendidikan kewira usahan tidak efektif bagi pekat tersebut:
PSK tidak mungkin bisa di hilangkan selama peradaban manusia masih ada, untuk itu penangananya yang perlu ditata dan di kemas dengan baik,
Di sediakan tempat kusus untuk para penjaja seks ( komplek lokalisasi ) mengapa demikian karena:
1. pekat / PSK tidak mungkin bisa di hilangakan, kalo tidak ada tempat yang legal maka mereka akan beroperasi secara tersembunyi-sembunyi bahkan di pinggir jalan
2. tidak semua PSK bisa berwiraswata / bekerja secara halal
3. anggap saja itu aset daerah untuk meningkatkan sumber pendapatan asli daerah, dengan di legalkan lokalisasi maka akan banyak ornag berkunjung ke daerah otomatis peredaran uang akan bertambah.
4. Menciptakan lapangan kerja baru, otomatis menumbuhkan perhotelan, perdagangan dan lapangan kerja bagi penduduk sekitar yang terkaitlangsung dan tidaklangsung dengan lokalisasi tersebut.
mungkin itu bisa menjadi solusi bagi pekat yang tdiak bisa di hilangakan, maka harus di kelola dengan baik, ibarat mengelola sampah kalo tidak dimusnahkan akan menyebabkan penyakit dan kalo tau tehnik pengelolaan bisa bermanfat seperti pupuk organik dan lainya.