Minggu, 25 Januari 2009

INDAH BERSAMA MASYARAKAT DESA

Masyarakat Desa
Dari namannya mungkin semua semua orang terbayang tentang desa, tapi banyak orang desa yang tidak tahu bahwa dirinya bagian dari desa. hal ini menjadi keprihatinan saya ketika melihat perkembangan yang ada di desa saya. sebagian besar masyarakat bergaya hidup ala kota dari anak-anak hingga orang tua lebih para remaja dan pemuda.

globalisasi memang memberikan pengaruh yang luar biasa bagi peradaban bangsa , baik diwilayah perdesaan yag termarginal sekalipun tak luput dari perngaruh perkembangan jaman di era modernisasi, hal ini terlihat jelas dari gaya hidup masyarakat desa yang saya kenal spuluh tahun yang lalu yang kini berubah seolah-olah saya gak kenal lingkunganya lagi.
sepuluh tahun yang lalu sejak saya tinggalkan desa peradaban masyarakat sangat kental dengan budaya agamis, hampir setiap remaja putra seusia saya dulu rajin mengaji beraktifitas keagamaan tidak pernah lekang keseharianya, dari cara berbusana pun yang pura menggunakan kain ( sarung ) dan pecis yang putri menggunakan jilbab dan kerudung, meskipun di desa saya tidak ada pesantren namun budaya santri sangat menjiwai masyarakat waktu itu, kegiatan keagamaan stiap hari berjalan lancar penuh semangat dan hhikmat meskipun tanpa ada yang mengahruskan, hal itu tumbuh atas kesadaran dari masing-masing individu bahwa berakhlakul karimah merupakan sikap yang harus dan berkewajiban bagi setiap anggota masyarakat desa saya.

Setelah skian lama aku tak menapakan kaki di kampung halaman rasanya berbeda dengan yang saya kenal selama ini. perubahan dari segala hal sangat mencolok dan terasa sekali peradaban sudah berubah layaknya di kota-kota besar yang saya kenal.